Elemen buruh Front Transportasi Jakarta (Front Jak) menggelar aksi di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka menilai KPU sebagai alat yang dipakai pemilik modal untuk berkuasa.
Menurut Koordinator Front Jak, Adi, upaya KPU dengan meloloskan 10 partai politik (kemudian bertambah dua, pasca putusan PTTUN) adalah bukti bahwa KPU dikuasai kelompok pemilik modal.
"KPU penuh dengan kepentingan orang-orang berduit. Kami menolak rezim pemodal. KPU adalah legitimasi partai borjuis," tegas Adi dalam orasi di depan KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Selain menyuarakan tolak rezim pemodal, massa aksi juga menyuarakan anti kapitalisme, anti monopoli jasa transportasi, tolak kenaikan harga BBM, serta mendesak pemerintah memberikan akses pendidikan murah dan berkualitas.
"Kami juga mendesak cabut aturan outsourcing, upah murah dan penangguhan upah," tegas orasinya. (aktual.com)
Tidak ada komentar: